Manajemen
Dalam pengelolaan sebuah objek pengamanan, pengelola keamanan diharuskan untuk mampu melaksanakan tugas secara konsisten dan berkesinambungan sesuai prosedur kerja perencanaan pengamanan; Dari tahap Perencanaan Pengamanan (Security Planning), Pelaksanaan & Pengendalian Pengamanan (Security Action & Control), Pengawasan (Security Supervision), Analisa (Security Task Analyzing), dan Evaluasi (Security Evaluation). Sehingga apabila terjadi sesuatu yang disebabkan oleh kelemahan system keamanan dapat segera dapat teratasi dan diperbaiki dengan cepat & tepat.
Rencana Mutu Pengamanan (REMPAM) atau Security Quality Plan (SQP); yang berisi, antara lain: Petunjuk Pelaksanaan Tugas (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), Standar Operational Procedure (SOP), Konsep dan Pola Pengamanan yang harus disesuaikan dengan kondisi fisik objek baik untuk dilingkungan dalam maupun dilingkungan sekitar objek itu sendiri, sehingga pelaksanaan keamanan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
1) Perencanaan Keamanan;
2) Operasional Keamanan;
3) Evaluasi Operasi Pengamanan;
4) Dokumen Operasi Pengamanan;
5) Supervisi Pengamanan;
6) Pelayanan;
7) Koordinasi Umum.
Sumber Daya Manusia
• Standard Perekrutan, Seleksi dan Pembinaan;
• Tingkatan Pendidikan dan Pelatihan;
• Kenaikan Jabatan dan Peningkatan Karir;
• Asuransi dan Tunjangan;
• Kelengkapan Standard Operational Procedure.
Dalam pengelolaan sebuah objek pengamanan, pengelola keamanan diharuskan untuk mampu melaksanakan tugas secara konsisten dan berkesinambungan sesuai prosedur kerja perencanaan pengamanan; Dari tahap Perencanaan Pengamanan (Security Planning), Pelaksanaan & Pengendalian Pengamanan (Security Action & Control), Pengawasan (Security Supervision), Analisa (Security Task Analyzing), dan Evaluasi (Security Evaluation). Sehingga apabila terjadi sesuatu yang disebabkan oleh kelemahan system keamanan dapat segera dapat teratasi dan diperbaiki dengan cepat & tepat.
Rencana Mutu Pengamanan (REMPAM) atau Security Quality Plan (SQP); yang berisi, antara lain: Petunjuk Pelaksanaan Tugas (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), Standar Operational Procedure (SOP), Konsep dan Pola Pengamanan yang harus disesuaikan dengan kondisi fisik objek baik untuk dilingkungan dalam maupun dilingkungan sekitar objek itu sendiri, sehingga pelaksanaan keamanan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
1) Perencanaan Keamanan;
2) Operasional Keamanan;
3) Evaluasi Operasi Pengamanan;
4) Dokumen Operasi Pengamanan;
5) Supervisi Pengamanan;
6) Pelayanan;
7) Koordinasi Umum.
Sumber Daya Manusia
• Standard Perekrutan, Seleksi dan Pembinaan;
• Tingkatan Pendidikan dan Pelatihan;
• Kenaikan Jabatan dan Peningkatan Karir;
• Asuransi dan Tunjangan;
• Kelengkapan Standard Operational Procedure.
Teknologi dan Informasi
Kecepatan dan Ketepatan Informasi yang diperoleh sangat menunjang Personil Keamanan yang bertugas sehingga mampu mengambil keputusan yang cepat, tanggap & tepat untuk mengantisipasi / mencegah maupun meminimalisasi resiko keamanan (HTAG; Hambatan, Tantangan, Ancaman dan Gangguan). Dengan demikian rasa aman bagi pelanggan / klien; baik aset, fasilitas & infrastruktur yang diproteksi dapat terus terjaga & terpelihara.
Akurasi Informasi ditunjang oleh penyediaan Teknologi yang terkini (canggih) baik penggunaan kamera pengawas, alat komunikasi maupun internetisasi gadget dalam mengolah berita teraktual antar personil dari lapangan ke pusat kontrol maupun sebaliknya.
Akurasi Informasi ditunjang oleh penyediaan Teknologi yang terkini (canggih) baik penggunaan kamera pengawas, alat komunikasi maupun internetisasi gadget dalam mengolah berita teraktual antar personil dari lapangan ke pusat kontrol maupun sebaliknya.
Penelitian dan Pengembangan Usaha
Hasil evaluasi kemajuan atas kinerja usaha yang terus meningkat akan memicu pengembangan perusahaan ke arah yang lebih bermutu & semakin profesional sehingga penyegaran karyawan yang loyal & handal dapat terotasi dengan baik.
Peningkatan kualitas & karir karyawan dapat memperluas rentang wilayah usaha sehingga mampu membangun sebuah jaringan kerja yang solid & terintegrasi.
Peningkatan kualitas & karir karyawan dapat memperluas rentang wilayah usaha sehingga mampu membangun sebuah jaringan kerja yang solid & terintegrasi.
Struktur Manajemen Top Level
Susunan dan struktur organisasi kendali operasional dikembangkan untuk membangun Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) yang efektif dan responsif dengan meminimalkan hirarki organisasi .
Untuk terus menerus meningkatkan kualitas layanan, disamping menempatkan personalia yang berpengalaman di jajaran manajemen dan komando operasional, juga dibentuk suatu badan yang melakukan tugas Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan (BINAWASBANG) yang melaporkan langsung kepada Team Management tentang kualitas layanan perusahaan.
Penasihat:
> Letjen TNI (Purn) Soenarko
> Brigjen Polri (Purn) Totok Harianto
Pelindung:
> Brigjen Polri Erlangga Lubis
> Kombes Polri (Purn) Asep R.
> Kolonel Marinir Totok Harjanto
Instruktur Kepala:
> Kombes Polri (Purn) Asep R.
Komisaris:
> Yashinta Tresnaningsih
> Bob del Castillo
Direktur Utama:
> Edward Octavianus Handoko
Struktur Manajemen Perusahaan
Untuk terus menerus meningkatkan kualitas layanan, disamping menempatkan personalia yang berpengalaman di jajaran manajemen dan komando operasional, juga dibentuk suatu badan yang melakukan tugas Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan (BINAWASBANG) yang melaporkan langsung kepada Team Management tentang kualitas layanan perusahaan.
Penasihat:
> Letjen TNI (Purn) Soenarko
> Brigjen Polri (Purn) Totok Harianto
Pelindung:
> Brigjen Polri Erlangga Lubis
> Kombes Polri (Purn) Asep R.
> Kolonel Marinir Totok Harjanto
Instruktur Kepala:
> Kombes Polri (Purn) Asep R.
Komisaris:
> Yashinta Tresnaningsih
> Bob del Castillo
Direktur Utama:
> Edward Octavianus Handoko
Struktur Manajemen Perusahaan